- Antisipasi Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran, Ini yang Dilakukan Polsek Pondok Aren
- Buka Puasa Bersama Wartawan, Kadiv Humas Bicara Pentingnya Peran Media Kawal Agenda Nasional
- Patroli Ops Cipta Kondisi Polres Tangerang Selatan Cegah Kejahatan Malam Hari
- Kepala Desa Dan Perangkat Desa Copot Seragam Lantaran Kecewa Sama Mendagri
- Indahnya Berbagi, Polsek Pagedangan Buka Puasa Bersama Serta Santuni Anak Yatim
- Unit Samapta Polsek Serpong Patroli dialogis di Pabrik Pratama Kelurahan Paku Alam Kecamatan Serpong
- Kapolsek Legok Polres Tangerang Selatan Menghadiri Undangan Buka Puasa Bersama dan santunan Anak Yat
- Bansos Ramadhan Presisi Polsek Tambora Berikan 50 Sak Semen untuk Perbaikan Masjid Jami Al Mutaqien
- Sinergitas 3 Pilar Matraman, Buka Puasa Bersama Dan Santunan Anak Yatim
- Pembakaran Arang Batok Dikeluhkan Warga Ciledug Kota Tangerang
Kesan Aryanto Seperti di Gigit Semut Usai di Khitan Satgas Yonif MR 413 Kostrad
PAPUA, (IN) - Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Skofro Lama menggelar Khitanan keliling gratis kepada anak Perbatasan RI-PNG yang dilaksanakan di Kampung Kriku Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom. Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto, S.H., M.Han. dalam rilis tertulisnya di Distrik Muara Tami Kota Jayapura, Papua, Jumat (15/01/2021).
Dansatgas menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan Pos Skofro Lama tersebut merupakan satu rangkaian dalam kegiatan pengobatan keliling yang digelar di Kampung Kriku. Ketika Pos Skofro Lama menggelar Pengobatan Keliling di Kampung Kriku, ada salah satu warga bernama Bapak Suyadi (58) yang meminta agar putranya yang sudah mulai beranjak dewasa di Khitan. “Kebetulan pada saat itu Dokter Satgas Lettu Ckm Andrew Agung juga ikut dalam pelaksanaan pengobatan keliling dan akhirnya kita lakukan khitanan tersebut,” ucapnya.
Untuk diketahui bahwa Satgas Yonif MR 413 Kostrad selama di daerah operasi Perbatasan RI-PNG Sektor Utara yang telah menginjak masa penugasan selama enam Bulan ini, telah berhasil mengkhitan sebanyak 57 orang dari berbagai umur mulai anak hingga dewasa dan berbagai kalangan dari mulai warga asli Papua hingga warga pendatang atau transmigran.
Baca Lainnya :
- Operasi Yustisi Polsek Cisauk, Rapid Test 16 Warga Abaikan Prokes0
- Sigap, Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas Bantu Warga Yang Terdampak Banjir0
- Apresiasi PORPI, DPRD Tangsel Upayakan Peningkatan Anggaran Olahraga Masyarakat0
- Kasau : Di Era Disruptif, Pendidikan Adalah Fondasi Esensial0
- Efek Pembakaran Pesawat oleh OPM di Papua, Maskapai Keluarkan Zona Merah Larangan Terbang0
Alat Khitan yang digunakan merupakan inovasi Dokter Satgas yang dimodifikasi dari bahan dasar solder dan stabilizer yang kemudian diberi nama Morocutter. Alat ini terbukti ampuh dalam menghentikan Pendarahan secara cepat, sehingga setelah memutuskan daging pada ujung kemaluan, membuatnya kering dan tidak lagi mengeluarkan darah.
Salah satu anak yang bernama Aryanto menyampaikan, tidak merasakan sakit pada saat di sunat (Khitan) hanya seperti digigit semut saja. “Burung (kemaluan) saya juga sudah kering dan kata Pak Dokter tidak perlu pakai sarung terlalu lama. Berbeda sekali dengan apa yang diceritakan teman-teman saya yang sudah disunat, mereka bilang sakit dan sembuhnya lama,” kesan Aryanto usai di Khitan oleh Dokter Satgas. (Pen Satgas Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro Kostrad / Asep Supena)