Kecamatan Ciputat Adakan Giat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Toleransi Umat Beragama

TANGERANG SELATAN, (IN)Kecamatan Ciputat mengadakan kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Toleransi Umat Beragama di Aula Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan, Kamis (15/08/2024). Kerukunan umat beragama menjadi salah satu cerminan sikap toleransi yang hadir dari keberagaman suku adat budaya dan agama di Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut disampaikan Walikota Drs. H.Benyamin Davnie ketika membuka kegiatan Sosialisasi dan Dialog Kebangsaan Organisasi Keagamaan.

“Kota Tangerang Selatan ini kota multikultural, semua agama, suku, ras hidup berdampingan, dan ini jadi kekuatan dan kekayaan yang kita miliki”ujar Benyamin.

Dalam sambutannya, pria yang akrab di sapa bang Ben juga menyampaikan peran pemuka agama melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat penting sebagai corong dan wadah kerukunan umat beragama di tengah masyarakat.

“Kalau masih ada intoleransi, berarti ada sedikit ketimpangan di dalamnya, namun jangan sampai ini terjadi. Apalagi ditahun politik ini, bapak ibu, kita semua punya tanggung jawab moral dalam menyukseskan Pilkada mendatang,” tambahnya dihadapan Ketua FKUB Tangerang Selatan, H.Fachrudin Zuhri dan Kesbangpol Taram Aminudin serta peserta yang terdiri dari para pemuka agama, tokoh masyarakat, karang taruna, DKM, PKK serta perwakilan MUI Kecamatan.

Lebih lanjut, Bang Ben berharap pemuka agama dapat ikut serta menangkal penyebaran berbagai informasi dan ujaran yang menyinggung suatu kalangan tertentu, sehingga pelaksanaan Pilkada Kota Tangerang Selatan dan Banten dapat berjalan lancar dan kondusif.

“Semoga kita semua, seluruh masyarakat dapat saling bahu-membahu, menjaga keharmonisan dan toleransi antar umat beragama di Kota Tangerang Selatan, “tutupnya.

Sementara itu Ketua FKUB Tangerang Selatan, H.Fachruddin Zuhri saat ditemui awak media berpesan, “Kalau kita mau rukun dalam berbangsa dan bernegara maka jangan ada tampilan narasi yang bersifat eksklusif. Sesuatu yang eksklusif itu cenderung mengundang konflik. Maka untuk mengatasi nya kita harus berprilaku fleksibelitas dan adaptif. Simbol dimana bumi berpijak, disitulah langit dijunjung. Kalau kita mau rukun, mau damai harus ada kerjasama antara tiga pilar formal yakni ASN (Lurah), TNI-POLRI ditambah tiga pilar non-formal yaitu tokoh masyarakat, pemuka agama dan tokoh pemuda setempat. Kalau ini diracik dengan baik, saya berkeyakinan pasti wilayah kita akan rukun dan damai. Ini salah satu modal kalau kita ingin hidup bertoleransi agama dengan baik maka sudah pasti sesuai dengan Pancasila. Menghadapi Pilkada 2024 yang akan digelar bulan November nanti, suasana kerukunan beragama sangat diharapkan dan dijaga, “terangnya.

Menyinggung hal itu, Kasie Kesos Rendi Eriandy mengungkapkan “Acara ini ide dari tahun kemarin karena kita ingin menciptakan sosialisasi ini dalam rangka menghadapi Pilkada agar pada saatnya Kecamatan Ciputat kondusif dalam pengertian tak ada gesekan- gesekan antar umat beragama dimana saat jelang pilkada rentan sekali dengan gesekan- gesekan. Dengan harapan dari Kecamatan Ciputat ini semua harmonis, toleransi beragama tetap dijalankan agar selalu kondusif.

(Dedy H)✍️🇲🇨

Kembali Ke Atas Bro ...