- Kunjungi SMPN 09 Tangsel Final Lingkungan Hidup Prov Banten dalam Rangka Penilaian Adiyata
- Diduga Gelapkan Uang Nasabah, Koperasi GCI dan PT FIDA SINERGI ASIA dilaporkan ke Polda
- Kirab Drumband Taruna AAU Berlangsung Meriah di Malioboro
- Bangun Sinergiritas, Kapolsek Ciledug Satukan Ormas Dalam Kajian Keagamaan
- Kiprah Letkol Arh. Syarief SB Sulap Yonarhanud 10/ABC Jadi Satuan Modern
- Klaim Kematian Suami Diduga Tidak Dibayarkan PT PDIL Molly Situwanda Minta Keadilan
- Setelah Mangkir 5 Kali, Penyidik Akan Panggil Kembali Intani Choirina
- Wujud Demokrasi Langsung Saat Pemilihan Ketua RT Serasa Memilih Walikota
- Anies Baswedan Hadiri Pelantikan dan Halal Bihalal KKP Rakernas Menuju Era Baru
- Rapat Kerja NU Kedaung tahun 2022 ,Tema Meng NU kan Orang Orang NU
Beberapa Pasien BPJS Keluhkan Sistem Penerapan Sidik Jari

KOTA TANGERANG, (IN) - Berkembang pesatnya era digitalisasi sebagai teknologi yang bisa digunakan dalam segala aspek bisnis tentunya bertujuan untuk memudahkan segala sesuatu yang berkenaan dengan sistem pelayanan.
Salah satunya sistem digital berupa penerapan sidik jari yang juga diterapkan oleh pihak badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan dengan tujuan memudahkan sistem pelayanan kepada para pasien. Namun hal tersebut di keluhkan beberapa pasien BPJS yang terlihat datang berobat ke RSUD Kota Tangerang pada senin pagi (07/03/2022).
Baca Lainnya :
- Romo Kefas : Bupati Harus Ambil Tindakan Tegas Terhadap Oknum Kades Wanakerta Tumpang Sugian 0
- Kadep Penerbitan DPP AWDI Meminta Bupati Ahmed Zaki Iskandar Pecat Kepala Desa Wanakerta 0
- Ketua FKBN Bakorda Bogor Raya Salurkan Bansos Untuk Korban Banjir Serang Banten0
- Badan Eksekutif Muda Tangerang Kota Salurkan Bantuan Bencana Banjir Serang Banten0
- Bambang Priyatno Gunawan: Indonesia Bangga Memiliki Erick Thohir Pemain Sepak Bola Handal0
Bagaimana kita tidak kecewa, hampir setiap antar berobat orang tua ke poly jantung ini saya jalan dari rumah dari jam 5 lewat agar bisa lebih cepat dapat antrian, namun ketika sudah di panggil nomer antrian oleh petugas pendaptaran RS di loket ternyata sidik jari orang tua saya tidak terbaca oleh mesin sidik jari dan akhirnya di alihkan ke loket sidik jari. Setelah di coba di loket sidik jari pun tetap tidak terbaca oleh mesin sidik cari meski sudah berapa kali di coba. Hasilnya saya dan beberapa pasien yang juga mengalami masalah yang sama harus buat pengajuan ulang sidik jari baru lagi dengan disertai materai 10000 agar bisa terus lanjut berobat," Ujar Ak salah satu keluarga pasien.
Lebih lanjut,Ak menceritakan bahwa perihal sidik jari harusnya mempunyai solusi yang lebih baik jika terjadi hal seperti ini, bukan dengan membuat pengajuan ulang lagi ke BPJS dikarenakan proses tersebut memakan waktu yang lama sekitar dua jam, dan dalam kasus seperti ini terjadi hampir setiap berobat ke Poly jantung dan rata-rata dialami pasien yang sama pada setiap bulannya. apalagi orang tua saya usianya hampir 90 tahun kasihan harus menunggu lebih lama lagi begini.
Menurut pihak RSUD yang bertugas menjelaskan bahwa pihaknya sudah berulang kali memberikan informasi terkait keluhan pasien yang mengalami masalah sidik jari ini kepada pihak BPJS, dan tidak bisa berbuat apapun karena cuma mengikuti aturan yang di buat pihak BPJS. Dan jika memang nantinya tetap tidak bisa juga terbaca sidik jarinya biasanya baru akan di bantu lewat sistem aplikasi yang ada.
Terlihat Ada sekitar 7 orang lebih yang mengalami hal sama dan mengeluhkan tentang permasalahan sidik jarinya disetiap kali datang berobat dan ini harus segera dicarikan solusinya lebih baik lagi oleh pihak BPJS terlebih lagi banyak terjadi pada pasien yang lanjut usia, karena digitalisasi di hadirkan untuk memudahkan pelayanan bukan sebaliknya dan kalau memang ada solusi terakhir dengan sistem apikasi jangan tunda lama apalagi sampai berjam-jam karena ini tentang kesehatan orang banyak dan harus lebih diperhatikan lagi, tutup Ak
Penulis : Abie
