- Proyek Pembangunan Pasar Nagrak Cilincing di Sinyalir Tidak Prosedur
- Anies Diteriaki Presiden Oleh Ribuan Masyarakat di Gondrong Tangerang
- Aktivis Pangandaran Pertanyakan Keabsahan Pengambilan Keputusan Paripurna Pinjaman Uang 350M
- Lapas Kelas 1 Tangerang Bersama Dukcapil Lakukan Perekaman E - KTP untuk Warga Binaan
- Media Anekafakta.com Rayakan Hari Jadi ke 4 Sambil Adakan Santunan
- Polres Tangsel Kawal Ribuan Massa Buruh Menuju KP3B Prov. Banten di Kolong Tol Bitung
- Kompolnas: Kampanye Hari Pertama Berjalan Kondusif
- Pegiat Jurnalis, Tri Wulansari Sebut Asisten Anggota DPRD PKB Tak Punya Etika Bahasa
- Komitmen Netralitas TNI-Polri dan ASN Ciputat Pada Pemilu 2024
- Bentuk Pokja Kecamatan, RAMPAS Siap Menangkan Anies - Amin Menuju RI 1
Pencitraan, Toilet Jorok, Lantai Berdebu, Pelayanan Jutek Seketika Lenyap Saat Menkes Berkunjung

KOTA TANGERANG, (IN) - Aroma bau amis, toilet yang kumuh, dan lantai berdebu di RSU Tangerang yang menjadi pemandangan sehari – hari keluarga pasien seketika lenyap.
Tak hanya itu, Tenaga Keamanan dan petugas kesehatan yang biasa sedikit terkesan jutek dalam memberikan pelayanan mendadak ramah dan humble.
Pencitraan yang disinyalir dibuat buat itu lantaran sejumlah pejabat publik diantaranya menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin, PJ Gubernur Banten Al Muktabar, PJ Bupati Tangerang Andy Oni Prihantono berencana untuk mendatangi RS Tahun yang pada tahun 1964 diserahkan Menteri Kesehatan pada masa itu Prof. dr. Satrio Kepada Pemerintahan Daerah.
Baca Lainnya :
- Heboh Dugaan Adanya Jual Beli Seragam, Ini Klarifikasi Kepsek SMP Negeri 8 Tangsel0
- Identitas Mister X Mengambang di Sungai Cisadane Terungkap0
- Kebersamaan Masyarakat Rajeg Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H0
- Turnamen Bola Voli Danpuspenerbad CUP ,Dalam Rangka Menyambut HUT Puspenerbad Ke 64 Resmi di Tutup 0
- Aksi Nyata Peduli Palestina, Yonif 330 Tri Dharma Berikan Bantuan Kemanusiaan0
Namun demikian, terdapat beberapa toilet yang disinyalir terlupakan oleh Direktur RSUD Kabupaten Tangerang dr Endang Widyastiwi, M.MKes diantaranya toilet sisi bagian kanan yang masih terlihat kotor dan kurang diperhatikan sehingga menyisakan kesan kumuh.
Ironisnya, saat kunjungan beberapa pejabat tidak ada satupun masyarakat diperbolehkan melintasi bangsal tanpa terkecuali.
“Siapa mau ngapain, Silahkan tunggu dulu, mohon dimengerti kita sedang ada tamu,” ungkap beberapa tenaga keamanan kepada salahsatu masyarakat yang mengaku hendak melihat keluarganya yang saat itu tengah tak sadarkan diri.
Kendati begitu, beberapa tenaga keamanan dan petugas keamanan berseragam dan petugas satpolPP tetap saja tidak memperkenankan pria tersebut untuk melewati bangsal yang dilalui oleh pejabat dan rombongannya.
Terpisah, Erick Salahsatu keluarga pasien kepada Wartawan yang mengaku telah sepekan terakhir menjaga keluarganya di RSU Tangerang menuturkan, dihari kunjungan kedua pejabat tersebut tidak seperti biasa.
“Katanya sih ada menteri, ngga tau juga deh kemarin Marin mah ngga kayak gini, malahan banyak tukang bangunan kerja sampe malem ngerjain apa tau,” ungkap Erick kepada Wartawan Rabu (8/11/2023).
Perbedaan perlakuan dan pelayanan saat kunjungan kerja pejabat di RSU Tangerang membuatnya sedikit bernafas lega, pasalnya pelayanan, kenyamanan terlebih kebersihan bangsal RS sedikit lebih terjaga.
“Aduh ngga tau deh, mungkin karena kita pakai fasilitas gratis kali ya jadi ya kayak digampangin dan kurang dihargai gitu kali ya, beda banget sama yang bayar pakek kantong pribadi,” kata Erick.
Bukan tanpa sebab, Erick mengungkapkan tidak mudah baginya untuk mendapatkan fasilitas kesehatan gratis, hal itu lantaran dirinya harus berkali kali mendatangi dinas dinas terkait.
“Jadi buat dapet BPJs itu ngga gampang, pertama kita ke RT dan RW dibawa dah tuh ke kelurahan, abis itu dibawa ke dinsos nah nanti dapat selembar kertas,” ujar Erick.
Tak berhenti pada dinas sosial, Erick menuturkan setelah mendapatkan surat keterangan dari dinas sosial dirinya diwajibkan untuk ke dinas kesehatan untuk mendapatkan layanan aktifasi sehingga fasilitas kesehatan dapat dia nikmati.
“saya kirain dari dinkes udah dah tuh kelar, taunya kita disuruh lagi ke RSU buat nyerahin berkasnya, tapi ya bukan cuma nyerahin doang kita disuruh nunggu lagi dah tuh, atuh gimana yak,” ungkap Erick. (Rills)
