Rumah Disegel, Janda Tua Bingung Cari Tempat Tinggal di Tangsel

By Syamsuri 24 Mar 2021, 17:40:06 WIB Sekitar Kita
Rumah Disegel, Janda Tua Bingung Cari Tempat Tinggal di Tangsel

TANGERANG SELATAN, (IN) - Janda tua bernama Arti (56), kini bingung mencari tempat tinggal paska pembangunan rumahnya disegel Satpol PP Kota Tangsel, Arti masih tinggal di rumah lama di Jalan Palapa, Kampung Parung Benying, RT 03 RW 18, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Pembangun sebuah rumah kecil di lokasi bertempat di Kampung Maruga, Ciater Ciputat lokasinya dekat dengan Kantor Pemerintahan Wali Kota Airin Rachmi Diany. Pembangunan yang hendak ditinggali Arti dan cucunya dihentikan paksa oleh Satpol PP.

"Pembangunan rumah kecil tersebut merupakan bantuan salah satu keluarganya untuk tinggal meneduh. Pembangunan yang di segel sudah rampung 60 persen dengan alasannya proyek rumah mungil tersebut belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)," ujar Arti kepada wartawan, Rabu (24/03/2021).

Baca Lainnya :

Sementara, ditempatinya saat ini menumpang di lahan sekolah, dari pihak sekolah Arti diberikan kesempatan dan berkemas, Karena pada sekira awal bulan April, bangunannya akan diratakan untuk pembangunan perluasan area sekolah.

"Rumah ini kan sudah dibeli sama sekolah.Jadi dikasih waktu sampai 2 minggu mau puasa atau sekitar awal bulan April buat pindah, karena ini mau diratain, saya nggak tahu harus kemana, sedang rumah yang di sana hasil bantuan dari saudara-saudara yang terkena segel,"ucapnya.


Sambil menangis, Arti mulai menceritakan bagaimana dia harus berjuang mencukupi kebutuhan sehari-hari hanya dengan berjualan mie dan minuman ringan. Arti juga harus membiayai keperluan sekolah cucu yang tinggal bersama dirinya

"Saya orang nggak punya, orang awam, cuma ngandelin jualan. Biar cucu saya bisa terus sekolah, kasihan yatim piatu. Makanya saya suka sering nangis, nanti mau pindah kemana," tuturnya.

Sementara gelombang empati masyarakat pun mengalir, bahkan bersepakat menyisihkan sebagian rezeki guna mengurus IMB pembangunan rumah Arti dan cucunya. Upaya itu sekaligus memberi sindiran keras kepada Pemkot Tangsel yang hanya memiliki motto cerdas modern dan religius dan dianggap tegas hanya terhadap orang kecil

"Nggak panteslah pake penyegelan segala, apalagi ibu ini kan orang nggak punya, dia janda, ngurus cucunya juga. Rumah itu aja, dibangun karena bantuan orang lain, masa nggak ada rasa kemanusiaannya. Harusnya kita bantu, bukan mempersulit orang susah. Kita kemarin sudah sepakat, patungan buat urus biaya IMBnya," tegas Fandi Rais (53), tokoh masyarakat sekitar.

Hal sama disampaikan oleh Ketua RT setempat, Sahrudin, yang merasa heran dengan penyegelan proyek rumah janda miskin Arti, kenapa tak ada rasa kemanusiaan mengingat objek tersebut akan ditempati oleh seorang yang tak mampu secara ekonomi.

"Kita miris sih melihatnya, kalau mau buka-bukaan kan banyak rumah-rumah mewah yang bangun nggak ada IMB. Tapi pada diem itu, nggak ada tindakan. Kenapa ini jelas-jelas buat orang nggak mampu, janda tua, paling nggak ada kebijakanlah, ada toleransi, nggak perlu disegel biar bisa tetap ditempati dulu sampai nanti kita bantu urus IMB nya," terangnya. (Red) 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment